The Goddess of Small Things  

Posted by Sweetkimitha

Tanggal 2 September yang lalu, hari kedua di bulan suci Ramadhan , dia, wanita itu, tepat berumur dua puluh tujuh tahun. Yah, dua puluh lima tahun ditambah dua tahun, yang berarti dia sudah melewati salah satu dari fase terberat dalam hidup seorang manusia. QUARTER LIFE CRISIS lazim orang menyebutnya.

Tepat tengah malam di tanggal itu, kukirimkan beberapa bait puisi ucapan selamat ulang tahun yang sengaja ku googling dari internet, akhirnya pilihanku jatuh pada Joanna Fuchs punya.
Isinya kurang lebih sebagai berikut:

On Ur B'day, I celebrate U!
On Ur special day,
I'm thinking of all the wonderful things U are
that bring so much joy to others, including me!
I celebrate Ur unconquerable spirit,
That lets U meet every challenge with confidence,
enthusiasm and persistence,
I admire Ur sensitivity.
U see needs that cry out to be met that no one else sees,
and U meet them, out of Ur deep and caring heart,
Out of Ur wisdom,
Out of Ur strength.
I treasure Ur uniqueness;
There is no one like U, and I feel blessed to know such an extraordinary person.
I appreciate U, respect U, cherish U, look up to U
Happy, happy b'day!
May each new b'day be the best one ever for U,
U deserve it!

Selesai. Kirim. Kutekan tombol Send.
Setelah itu mataku tak dapat terpejam sedikitpun. Kulanjutkan saja dengan menyantap makan sahurku lebih awal dan minum segelas susu kedelai favoritku. Siapa tahu setelah ini aku jadi mengantuk gumamku. Hoahemmm..tuh kaaaan..belum juga selesai menggumam.

Keesokan harinya dia beraktifitas seperti hari-hari biasanya. Beberapa ucapan dia terima dari orang-orang. Namun entah mengapa hatinya seperti diliputi awan gundah. Well, sebenarnya aku tahu kok apa penyebabnya, namun aku tak berani cepat-cepat mengambil kesimpulan, karena bisa saja aku salah. Ya tho?

Saat sore menjelang, dengan keberanian yang sudah dia kumpulkan dati tadi siang, akhirnya dia mengirim sms pada seseorang yang entah sengaja atau tidak telah lupa akan hari jadinya. Yah, betul sekali! Padahal yang kutahu orang itu adalah seseorang yang paling dekat dengannya. Dekat di hati, pikiran dan emosi.
Ah, mengapa orang itu bisa sangat tega! Tak habis pikir kadang aku padanya.

Dia kemudian mengatakan padaku, bahwa pria itu menyetujui ajakannya untuk berbuka puasa bersama. Tapi..tetap tak ada ucapan selamat atau semacamnya baginya. What the....upps.!!! hampir saja aku mengumpat, untung tidak kulanjutkan kalimat 'ajaib' yang bisa membatalkan puasaku.

Satu jam sebelum bedug maghrib bertalu, pria itu baru menampakkan batang hidungnya. Masih selalu dengan senyum santai yang sudah menjadi trade mark-nya. Si wanita sedikit kesal, namun tetap berpura-pura cuek.
“Selamat ulang tahun yaaaaa”, akhirnya kalimat itu meluncur dari mulut pria itu. Dia tersentak, seperti akan marah. Namun ketika mulutnya hendak meluapkan omelan-omelan tanda protes, tiba-tiba (lagi) pria itu menyodorkan sebuah kotak. Coklat warnanya. “Nih..”


Lemon Cake nasibmu..dijatuhin ma tukang parkir. Cacat deh..

Taraaa.., matanya membelalak sempit (maklum mata wanita itu kan memang agak sipit). Ternyata dia sukses mendapat kejutan dan sekaligus dikerjain. Pria itu tertawa penuh kemenangan.
“I HATE SURPRISEEE!!!” serunya pada sang pria, meskipun dalam hatinya merasa geli juga dengan kejadian baru saja. “How could you..” batinnya bergemuruh.

Itulah kejadian tak terduga yang dia dapatkan di penghujung senja Ramadhan itu. Cukup? Ternyata belum. Saat menunggu buka puasa di sebuah resto Japanese food terjadi insiden kecil. Gara-gara terlalu heboh mengobrol, jus jeruk yang sudah siap menjadi teman pelepas dahaga, TUMPAH. Untung gelasnya tidak pecah dan 'cuma' menungging di baki makanan. Tapi..walhasil ekkado pesanan wanita itu kuyup. Namun masih bisa terselamatkan tampaknya.
Whew! Sudah deh sepertinya becanda mereka memang sudah keterlaluan. Stop!! lebih baik mengobrol santai saja. Okey?


Ini dia si pria malu-malu tapi..he2..fotonya gak fokus coz dia gerak mulu sih 'n (honestly) kamera hpku kualitasnya memang menyedihkan. LOL

Tanpa terasa malam sudah menjelang, saatnya kembali ke peraduan eh ke rumah. Hingar bingar menjadi sunyi sepi kembali. Hatinya sedikit kacau, entah apa sebabnya sekonyong-konyong muncul kilas balik kejadian-kejadian yang telah dia lewati beberapa tahun terakhir ini. Bayangan kegagalan, serta beberapa ketidaksuksesan untuk mewujudkan mimpi-mimpi besarnya. Apakah ini memang takdirnya? Menjadi “The Goddess of Small Things”? Menyesakkan!

NB:
Actually,kurasa semuanya tak separah yang kubayangkan, dan..tak kalah penting, aku ingin berterima kasih pada Allah untuk kesempatan yang telah Engkau berikan untuk terus memutar roda kehidupanku hingga saat ini. Jadikanlah hamba pandai mensyukuri seluruh nikmat-Mu.Amien..
Life is DAMNED fair! But the life must go on..

( The original title “The God of Small Things” taken from Arundhati Roy's novel )

27 years + 5 cm (Effort ) = Si Lembam / Si Lincah??  

Posted by Sweetkimitha

Ketika tiba-tiba penyakit sok cerdas menyerang, iseng kuotak-atik rumus (tsahh..) diatas. Memang bukan rumus matematika, kimia apalagi fisika (karena membayangkannya saja sudah bikin kepalaku berdenyut-denyut..heheu..), tapi kurasa cukup berguna untukku (khususnya). Setidaknya sebagai bahan evaluasi, sejenak memutar ulang memori perjuangan hidup yang sudah terlewati. ( Upps, all of the positive things of course..^_^ )

Okey, time to serious..akan kujelaskan maksudnya satu per satu.
Pertama, 27 years adalah umurku sekarang ini (baru aja lewat ultahnya..). Alhamdulillah..aku memang sudah setua itu. Perjalanan waktu yang sudah melewati “Silver Age”, betapapun masih banyak sisi ketidakdewasaan (baca: ketidaksuksesan) yang melekat pada diriku. Sigh. Banyak hal yang sudah kucecap, manis pahit asam getir hidup, mungkin belum sempurna namun semua sukses memberikan pembelajaran terbaik buatku yang keras kepala dan radikal ini.
Aku teringat perkataan seseorang tentang penilaiannya padaku beberapa tahun yang lalu “Dari luar kamu itu terlihat seperti benda yang memiliki kelembaman tinggi. Tampak tenang, sulit dan malas bergerak. Namun setelah menyelami lebih jauh, sebenarnya kamu adalah sebuah bola bekel yang lincah dan ingin bergerak kesana kemari. Kadang seseorang bisa salah arah dan jadi tidak berhasil menangkap, karena memang begitulah si bola bekel, dia bisa berubah haluan hanya karena sedikit saja salah perhitungan.”
Mendengar kata 'lembam' aku teringat salah satu hukum dalam pelajaran Fisika, bahwa sebuah benda akan cenderung mempertahankan keadaannya. Seperti misalnya benda yang diam akan cenderung diam dan sebaliknya. Untuk bisa menggerakkan benda tersebut maka kita memerlukan energi yang besar pada awalnya. Nah, setelah benda itu bergerak maka energi yang diperlukan akan terus berkurang.
Memang benar adanya. Banyak orang berpendapat bahwa aku adalah seorang wanita yang kalem dan nrimo, namun sesungguhnya aku tidaklah sesederhana itu, ada sebuah energi besar yaitu pelajaran hidup yang membangunkan kesadaranku bahwa banyak keterbatasan yang menghalangi seorang anak manusia untuk sekedar selalu menjadi baik hanya demi membuat orang lain bahagia. Karena apa? Karena kebaikan itu sendiri sifatnya relatif. Tidak akan ada habisnya.
Aku adalah makhluk hidup, dan sesuatu yang hidup itu selalu berubah dan tidak statis. Benar kan?

Kedua, 5 cm adalah judul novel milik Dhony Dirgantoro, dimana di dalamnya aku menemukan salah satu kutipan favoritku:

“Kalo lo yakin sama sesuatu, taruh itu disini ( di dahi), 5 cm dari kening lo, dan setelah itu kita hanya butuh kerja yang lebih keras”

Singkat saja memang, namun berhasil menyengat semangatku yang sering naik turun dalam melakukan sesuatu. Banyak hal yang telah kumulai dengan penuh semangat berakhir menjadi pengisi agenda harian yang tak pernah terselesaikan, atau lebih parah menjadi onggokan sampah intelektualitas. Whew..
Dalam banyak kasus, aku akan kembali bersemangat jika melihat orang-orang terdekatku mulai menapaki jalan suksesnya masing-masing dan aku sendiri masih 'stuck'. Aku kembali terlecut, walau dengan napas satu-satu karena terbiasa berjalan dengan kecepatan standar. Dan aku tidak boleh terlalu lama berhenti untuk mengambil napas, karena betapa berat untuk memulai semuanya dari awal lagi, tersengal-sengal lagi. (Jangan sampai, deh..)



Dari penjumlahan kedua hal tersebut:
1st, Perbandingan jumlah usia efektif yaitu usia sekarang dikurangi waktu yang 'lost target' (waktu yang hilang, atau lepas target, jika ada hitungan dalam beberapa bulan bulatkan ke bilangan tahun) dibagi dengan usia sekarang. Misal: Usia X sekarang adalah 25 tahun, waktu yang 'lost target' 2 tahun, maka perbandingannya adalah => (25-2)/25 = 23/25 = 0,92.
Jika perbandingannya sempurna (tidak ada 'kegagalan' waktu) diperoleh angka satu (1). Untuk contoh diatas maka => 25/25 = 1.

2nd, Prosentase effort (kerja keras), dalam hal ini (sebaiknya) dilakukan dengan sejujur-jujurnya, perkirakan dari 0% – 100%, berapakah nilai kerja keras yang sudah kita usahakan. Jika sudah dapat konversikan ke dalam interval antara 0 -1 (Contoh: 10% sama dengan 0,1).
Jika kita merasa telah melakukan kerja keras dengan sempurna (100%) maka nilai yang di dapat adalah satu (1). Dalam kasus si X, dia menilai kerja keras yang sudah ia lakukan adalah 70%, so nilai effort yang didapatkan 0,7

Kemudian kedua hasil perhitungan si X tersebut dijumlahkan:
0,92 + 0,7 = 1,62 <= Ini nih hasil yang didapatkan si X, let's check dia termasuk si Lembam ato Lincah yach? * penasaran *



Result Scoring:
Total nilai yang diperoleh si Lincah Sempuna adalah dua (2). Selamat yah buat siapapun yang ada di level ini.. * tatapan iri *
Jika interval berada diantara 1,99– 1,5 maka termasuk si Lincah Passionate. Golongan ini sangat potensial, karena dengan sedikit sentuhan formula inovasi dan keberuntungan maka kata sukses bukan mustahil. * kayaknya aku belum nyampe sinih.. T.T *
Nilai interval 1,49 – 1 diperuntukkan bagi si Lembam Berpotensi, karena meskipun memiliki kelembaman dan inkonsistensi dalam bekerja keras, namun masih dapat ditolerir dan terangkat oleh bakat, intuisi dan semangatnya yang luar biasa saat mengejar kealpaannya itu. Asal jangan terlalu sering 'drop' ajah, Say..
0, 99 – 0,5 adalah nilai untuk si Keasyikan Lembam. Hmrm..ada banyak faktor yang menyebabkan golongan ini, antara lain pengaruh lingkungan yang membentuk pola pikir nrimo dan pasrah atau faktor dari diri sendiri ( rasa cepat puas karena berada di zona aman, rasa malas yang mendarah daging, dsb dsb.)
Sisanya tidak akan dibahas disini, karena aku yakin tidak ada seorang pun yang mau masuk kategori Lembam Sampai Mati. Kecuali memang sudah bosan hidup aka putus harapan. Naudzubillah..

Well, aku masuk kategori yang mana yah? * mikir sok serius * Au ah..lagian rahasia kalee.Insya Allah bukan yang terakhir. koq. How tragic can that be for a ME? Go figure!

Gud luck, Fellas 'n dun be Lembam @ all..Key??